LAZ DKD

Imam bagi Manusia: Tafsir dan Hikmah Surah Al-Baqarah Ayat 124


Kajian Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Baqarah Ayat 124
Ustadz Dr. Nurodin Usman, Lc., MA


Teks Ayat

وَإِذِ ٱبْتَلَىٰٓ إِبْرَٰهِـۧمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَـٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًۭا ۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى ٱلظَّـٰلِمِينَ

Artinya:

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim melaksanakannya dengan sempurna. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam (pemimpin) bagi seluruh manusia.’ Ibrahim berkata, ‘Dan (juga) dari keturunanku?’ Allah berfirman, ‘Janji-Ku tidak berlaku bagi orang yang zalim.'”


Penjelasan Tafsir

1. Makna “وَإِذِ” (wa idz)

  • Kata “إِذْ” dalam ayat ini menunjukkan kisah atau peringatan yang dimulai dengan cerita baru, sebagai bentuk nasihat atau pelajaran penting bagi umat.

2. Penghargaan Allah kepada Nabi Ibrahim

Allah memberikan posisi yang sangat mulia kepada Nabi Ibrahim karena beliau berhasil melalui berbagai ujian iman dengan sempurna.

Penghargaan tersebut berupa pengangkatan sebagai “imam”:

  • Pemimpin spiritual dan panutan dalam agama.
  • Teladan umat manusia dalam hal tauhid, ketaatan, dan akhlak.
  • Bukan hanya kepemimpinan duniawi, tapi juga dalam menyampaikan ajaran Allah.

3. Permohonan Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim mengajukan permohonan kepada Allah:

“Dan (juga) dari keturunanku?”

➡️ Ini menunjukkan:

  • Keinginan seorang ayah saleh agar keturunannya juga menjadi orang-orang yang membawa petunjuk dan memimpin umat.
  • Harapan agar kepemimpinan agama tetap berlanjut dalam garis keturunannya.

4. Jawaban Allah:

“Janji-Ku tidak berlaku bagi orang yang zalim.”

⚠️ Makna penting dari jawaban ini:

  • Kepemimpinan tidak otomatis diwariskan kepada keturunan Nabi, tetapi diberikan berdasarkan kualitas pribadi.
  • Hanya:
    • Orang yang adil dan bertakwa yang layak memimpin umat dalam agama.
    • Orang zalim (yaitu mereka yang kufur, menyimpang dari syariat, atau bermaksiat) tidak layak memikul amanah ini.

Kesimpulan:

Surah Al-Baqarah ayat 124 memberikan pelajaran penting tentang:

  • Nilai ujian dalam kehidupan dan balasan dari Allah.
  • Kriteria kepemimpinan dalam agama: harus berdasarkan keimanan dan keadilan.
  • Bahwa kedudukan mulia dalam agama tidak diturunkan secara otomatis, tetapi berdasarkan amal dan kualitas pribadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *