Oleh Ustadzah Siti Banatun Nafiah, S.Pd.
Siapa yang tidak menginginkan anak-anak kita tumbuh dalam keimanan kepada Allah, mampu menjadi anak yang sukses baik dunia maupun akhirat. Pasti semua orang tua mendambakannya. Akan tetapi terkadang dalam proses mendidik anak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Problematika anak-anak jaman sekarang semakin variatif dan menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Perintah Allah dalam Surat At-Tahrim: 6 untuk menjaga keluarga dari siksa api neraka sangat jelas:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً
“Wahai orang-orang beriman, lindungilah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka” . Qs. At-Tahrim ayat 6.
Beikut kami sampaikan enam tips dalam mendidik anak,

Pertama, Perdengarkan anak kita dengan Al Qur’an nanti hati anak anak akan lembut dan mengikuti langkah kita terutama anak yang masih usia paud. Bagaimana carannya? Ayah Bunda dapat membiasakan membaca Al-Quran di rumah dan mengajak anak-anak turut serta. Memutar audio tilawah Al-Quran juga bagus untuk menggantikan lagu-lagu yang kurang bermanfaat.
Kedua, Sekarang zamannya gadget jadi semua anak harus memegang HP, kita sebagai orang tua harus pintar-pintar bernegosiasi dengan anak kita, jangan sampai anak dibiarkan secara bebas memegang HP tanpa adanya aturan dari orang tua. Buatlah kesepakatan dengan anak, misal boleh pegang HP setelah belajar, pegang HP di jam-jam yang telah disepakati dan lain-lain.
Ketiga, Ajak anak untuk komunikatif, dengan pendekatan dialog yang logis, dijelaskan tentang sebab akibat, mengapa anak kita harus melakukan ini dan sebagainya. Ketika orang tua melakukan anaknya seperti robot maka anak ketika beranjak remaja akan lebih memilih temannya, karena temannya akan lebih bisa diajak berdiskusi dibandingkan dengan orang tuanya sendiri. Cobalah untuk berdiskusi dengan anak anak, seperti bagaimana sekolahnya, teman-temannya, kesukaannya. Jika ini dapat terjadi pada anak kita, itu menandakan anak dekat dengan kita. Kita bisa memberikan pembicaraan yang positif. Maka ketika kita bersama anak kita baik masih paud, SD, maupun SMP jadikanlah kita menjadi pendengar yang baik bagi anak, kita sebagai orang tua bisa harus bisa menjadi teladan. Seperti pepatah “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.
Keempat, selanjutnya kita harus melakukan pendekatan yang baik dengan menjadi sahabat bagi anak. Jangan mengabaikan anak dengan alasan yang penting pekerjaan orang tua selesai. Dengarlah cerita anak kita walaupun anak masih kecil, Karena anak anak membutuhkan didengar tentang ceritanya.
Kelima, melakukan pembiasan dalam melakukan ibadah-ibadah wajib dan sunnah. Seperti “ayo sholat sudah jam 3”, jangan semuanya dengan kata kata “jangan”, pengenalan dasar agama agar anak anak kita mengetahui siapa tuhannya, dimana Tuhan kita. Ini merupakan prinsip bagi orang tua tentang bagaimana mendidik anak. Kita harus menyampaikan kepada anak anak kita tentang takut kepada Allah dan harus selalu meminta perlindungan kepada Allah. Ini merupakan dasar ketauhidan kita kepada Allah. Kita harus selalu menghargai anak anak kita, seperti menghargai privasinya dan omongannya”.
Keenam, Doakan anak. Ingat doa orang tua merupakan senjata yang ampuh. Tentunya kita sangat mendambakan anak yang patuh terhadap orang tua dan perintah Tuhannya, maka sediakan waktu-waktu khusus untuk mendoakan sang buah hari, berharap hanya kepada Allah agar memperoleh hidayah dan selalu dijaga baik hati, pikiran, maupun masa depan sang anak.
